Pemerintahan Indonesia Tetap Rencanakan Peluncuran Satelit Satria 2, Meski Satelit Satria 1 Belum Bisa Digunakan
Pemerintahan Indonesia berencana meluncurkan satelit Satria 2 pada tahun 2024, meski satelit Satria 1 yang diluncurkan pada 19 Juni 2023 lalu masih belum bisa digunakan.
Peluncuran satelit Satria 2 ini merupakan bagian dari program satelit multifungsi milik pemerintah Indonesia. Satelit Satria 2 memiliki kapasitas bandwidth yang lebih besar daripada satelit Satria 1, yaitu sebesar 160 Gbps.
Satelit Satria 1 sendiri ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2024. Namun, hingga saat ini, satelit tersebut masih dalam proses uji coba.
Kepala Divisi Satelit Bakti Kominfo dan Jubir BAKTI untuk Satria Sri Sanggrama Aradea mengatakan, peluncuran satelit Satria 2 tetap akan dilakukan sesuai jadwal, yaitu pada pertengahan tahun 2024.
"Peluncuran satelit Satria 2 tidak akan mempengaruhi jadwal peluncuran satelit Satria 1," kata Aradea.
Aradea menjelaskan, satelit Satria 2 akan ditempatkan di orbit geostasioner, yaitu orbit yang mengelilingi bumi dengan kecepatan yang sama dengan rotasi bumi. Orbit ini berada pada ketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
Satelit Satria 2 akan digunakan untuk menyediakan akses internet cepat di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Satelit ini juga akan digunakan untuk mendukung layanan pemerintah, seperti e-government dan e-learning.
Peluncuran satelit Satria 2 ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian masyarakat menyambut baik rencana tersebut, karena akan semakin meningkatkan akses internet di Indonesia. Namun, sebagian masyarakat lainnya juga mempertanyakan efektivitas peluncuran satelit Satria 2, mengingat satelit Satria 1 masih belum bisa digunakan.
Analisis Pribadi
Rencana pemerintah Indonesia untuk meluncurkan satelit Satria 2 pada tahun 2024, meski satelit Satria 1 masih belum bisa digunakan, menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Pertama, apakah peluncuran satelit Satria 2 ini sudah tepat? Satelit Satria 1 ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2024. Jika peluncuran satelit Satria 2 tetap dilakukan pada pertengahan tahun 2024, maka akan ada waktu yang cukup lama di mana kedua satelit tersebut beroperasi secara bersamaan. Hal ini tentu akan menimbulkan biaya yang tidak efisien.
Kedua, apakah peluncuran satelit Satria 2 ini sudah mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia? Saat ini, Indonesia sedang menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Peluncuran satelit Satria 2 membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika peluncuran ini dilakukan, maka akan menambah beban anggaran pemerintah.
Ketiga, apakah peluncuran satelit Satria 2 ini sudah mempertimbangkan kebutuhan masyarakat? Satelit Satria 1 ditargetkan untuk menyediakan akses internet cepat di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Jika satelit Satria 2 diluncurkan, maka akan ada dua satelit yang digunakan untuk tujuan yang sama. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan, apakah memang dibutuhkan dua satelit untuk tujuan tersebut?
Pemerintah Indonesia perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara transparan. Hal ini penting untuk menghindari kritik dari masyarakat dan memastikan bahwa rencana peluncuran satelit Satria 2 ini memang tepat dan menguntungkan bagi Indonesia.