Di Balik Tirai Hujan Mawsynram Kisah Desa dengan Curah Hujan Tertinggi di Dunia
Bayangkan sebuah desa yang tersembunyi di balik tirai hujan yang tak pernah berhenti, di mana langit selalu kelabu dan tanah selalu basah. Di tempat ini, hujan bukan hanya sekedar cuaca, melainkan sebuah cara hidup. Selamat datang di Mawsynram, desa yang terletak di jantung Negara Bagian Meghalaya, India, yang dikenal sebagai tempat dengan curah hujan tertinggi di dunia. Di sini, awan-awan monsun yang berat membawa kisah-kisah dari lautan yang luas dan melepaskan beban airnya, memberikan kehidupan dan tantangan yang unik bagi penduduknya. Artikel ini akan membawa Anda menyelami kehidupan di Mawsynram, di mana setiap tetes hujan menceritakan cerita tentang ketahanan, tradisi, dan keajaiban alam.
Desa Mohsinram di India memegang rekor curah hujan tertinggi di dunia. Kota ini terletak di negara bagian Meghalaya dan menerima curah hujan tahunan yang sangat tinggi, rata-rata 11.871 mm3. Fenomena ini terjadi karena angin monsun hangat dan lembab dari Teluk Benggala bergerak ke utara dan berkumpul di Musingram, dimana Perbukitan Khasi memaksa awan mendingin dan melepaskan uap air sehingga mengakibatkan curah hujan.
Geografi dan medan kota ini memainkan peranan penting dalam kondisi iklim yang unik ini. Ketika awan yang dihasilkan mencapai perbukitan Meghalaya yang curam, awan tersebut "terperas" melalui lubang sempit di atmosfer dan dikompresi hingga tidak mampu lagi menahan kelembapan, sehingga menyebabkan hujan hampir terus menerus ke desa-desa. Hal ini juga dapat menyebabkan penumpukan kelembapan saat bergerak ke utara, sehingga menyebabkan hujan lebat.
Masyarakat Mohsin Ram telah beradaptasi dengan kondisi lembab ini dan tidak pernah membawa payung saat keluar rumah. Mereka juga menggunakan pelindung hujan tradisional yang disebut "knup", terbuat dari bambu dan daun pisang. Didesain dalam bentuk cangkang kura-kura, armor ini memberikan perlindungan seluruh tubuh dari hujan lebat dan angin kencang.
Meski berukuran kecil, dengan jumlah keluarga tidak melebihi beberapa ratus, lambat laun kota ini menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Pengunjung Mohsen Ram akan menghadapi lapisan kabut tebal, dengan jarak pandang yang turun drastis hingga 10 meter. Mereka juga akan melakukan perjalanan melalui jalan berkelok-kelok di lereng yang curam dan mengalami hujan ringan atau lebat, tergantung musim saat ini.
Pengalaman indrawi lain yang ditawarkan oleh Mohsin Ram adalah hari-hari pasar, ketika deretan kios pinggir jalan menjual banyak buah-buahan, sayuran, daging segar, bunga-bunga eksotis, dan rempah-rempah. Malam hari di desa ini merupakan saat yang membahagiakan bagi penduduk desa karena masyarakat berkumpul di lapangan untuk menonton pertandingan sepak bola. Dekat pusat desa terdapat gereja Presbiterian dengan fasad megahnya, yang menghadirkan karakter unik dan keindahan desa.