Suka Duka Menjadi Seorang Guru
Halo semuanya semoga kalian semua dalam keadaan yang sehat ya, Nah Pada kesempatan kali ini saya telah mewawancarai kak Siti Hardianti atau biasa dipanggil dengan nama kak Dian, saya sangat berterima kasih sekali kepada kak dian telah meluangkan waktunya untuk berbagi cerita kepada saya tentang suka dukan dan perjuangan menjadi seorang guru. Selamat membaca.
Mengajar bukan sekadar profesi, tetapi sebuah panggilan jiwa yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan. Kak Siti Hardianti, seorang guru di salah satu madrasah ibtidaiyah di Kabupaten Bogor, merasakan betul setiap suka duka dan keluh kesah dalam menjalani tugas mulianya. Dari senyuman tulus para murid setiap kali mereka berhasil memahami pelajaran, hingga rasa lelah setelah mengatasi berbagai rintangan, semua itu memberikan warna tersendiri dalam perjalanan kariernya.
Kak Siti bercerita, ada kalanya ia merasa frustrasi saat menghadapi murid-murid yang sulit memahami materi. Namun, momen-momen tersebut selalu dibarengi dengan perasaan bahagia ketika akhirnya melihat mereka meraih kemajuan. "Setiap hari adalah pelajaran baru, tidak hanya bagi murid-murid, tapi juga bagi saya sebagai guru," ungkap Kak Siti dengan penuh semangat. Inilah yang membuat pengalaman mengajar di madrasah tersebut menjadi begitu berharga dan tak terlupakan baginya.
Banyak orang menganggap profesi seorang guru melelahkan, bahkan lebih banyak usaha dibandingkan dengan apa yang didapatkan. Mereka melihatnya sebagai pekerjaan yang membuang-buang waktu tanpa hasil nyata, penuh dengan kerja keras namun minim kualitas. Pandangan ini bisa dimaklumi, karena secara hitungan manusiawi, memang profesi guru melelahkan dan tidak sebanding dengan jerih payah yang dikeluarkan. Tantangan tambahan seperti sertifikasi dan persyaratan berkas dalam seleksi P3K atau PPG hanya menambah beban.
Selain itu, kualitas pendidikan yang diterima siswa/i juga merupakan tantangan tersendiri, mengingat berbagai karakter yang harus dihadapi setiap hari. Guru harus menyesuaikan metode pembelajaran agar tujuan tercapai dengan baik. Begitu pula, hubungan dengan rekan sesama guru yang beragam karakteristiknya juga bisa menimbulkan perselisihan jika tidak hati-hati. Ditambah dengan kurangnya perhatian dari pihak manajemen sekolah terhadap sarana prasarana dan kesejahteraan guru, membuat tugas seorang guru menjadi semakin berat.
Namun, di balik segala tantangan tersebut, ada kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan oleh para guru. Momen saat seorang murid berhasil memahami materi yang diajarkan, ketika melihat mereka berkembang dan meraih prestasi, adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Para guru juga merasakan kepuasan tersendiri ketika melihat hasil kerja keras mereka berbuah manis pada murid-murid yang mereka didik.
Selain itu, dukungan dari sesama rekan guru dan komunitas pendidikan juga menjadi sumber kekuatan bagi para guru untuk terus menjalani profesi ini. Meski tidak sedikit tantangan dan hambatan yang dihadapi, semangat untuk mencerdaskan anak bangsa tetap menjadi motivasi utama. Para guru memahami bahwa profesi ini bukan sekadar mengajar, tetapi juga mendidik, membentuk karakter, dan masa depan generasi muda.
Kesimpulannya, menjadi seorang guru memang bukanlah tugas yang mudah. Profesi ini penuh dengan berbagai tantangan yang tidak sebanding dengan penghargaan yang diterima. Namun, kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan saat melihat keberhasilan murid-murid adalah anugerah yang tak ternilai. Meskipun sering kali dipandang sebelah mata, para guru tetap ikhlas dalam menjalankan tugas mulianya demi mencerdaskan generasi penerus bangsa. Di tengah segala keterbatasan dan tantangan, para guru percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan memberikan dampak positif dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Narasumber
Sumber Gambar